Alhamdulillahirabbil'alamin, saya dilahirkan sebagai seorang manusia normal yang mengalami pengalaman luarbiasa yang dialami semua manusia normal seperti cinta, bernapas, dan tumbuh.
Kalian sadar gak kalo hidup itu sama dengan membusuk? Semua proses dalam tubuh kita kan mengarah pada pembusukan. Dan semua orang yang meninggal normal/sakit itu karena seluruh atau sebagian tubuhnya sudah cukup busuk untuk tidak bisa dipakai lagi.
Tapi, berhubung kita insya Allah belum cukup busuk untuk itu, aku cuma mau membahas tahap pembusukan seorang bayi yang bertambah ukuran, yaitu tumbuh. :)
Aku bersyukur bisa merasakan tahap tumbuh sampai saat ini. Kenapa hidup ini begitu di-take-for-granted (um, diterima begitu saja?) oleh semua orang? Padahal kita gak pernah menjadi orang yang sama. Misal, surat-surat repost jaman fesbuk/frenster atau akun-akun fakta trivial di Pengicau.com kan selalu mencantumkan bahwa kita berganti kulit dan rambut beratus ribu kali. Itu baru perubahan secara fisik kan.
Tapi, aku sadar banget betapa aku tumbuh di satu setengah tahun selama SMA ini. Gila, sebentar lagi dua taun abis. Terus tiba-tiba lulus. Terus tiba-tiba kuliah. Terus tiba-tiba lulus lagi. Dan semua tiba-tiba lainnya yang dialami semua orang dalam (rata-rata) tiga dekade pertama hidupnya.
Tapi serius, meski sekolah ini udah gak menjadi 'people lab' lagi kaya SMP (oh, kalian harus tau betapa banyaknya orang yang berbeda di SMP yang cuma ber19 itu) karena semua orang di SMA udah terbentuk menjadi diri mereka masing-masing... (entah menjadi bagian dari stereotype, entah indesisif, entah gegabah, dan semua itu, yang semuanya udah aku liat di tempat lain atau ada tiga orang lebih di sekolah dengan bentuk yang sama), tapi orang-orang yang udah terbentuk itu membentuk aku.
Aku ngeliat lagi post lama, ngeliat lagi diary, dan semua catatan cara pikir dan kengakakan jaman dulu itu... Orang-orang banyak yang akan ketawa ngeliat diri mereka sendiri dengan cara itu, tapi buatku, 'Oh, jadi gue dulu begini?'
Gue akan tetap tumbuh, entah selesai apa nggak tumbuhnya, karena belakangan banyak banget orang yang gak selesai tumbuh. Tapi yang jelas, aku berubah. Gak tau apa yang berubah, tapi ya itu. Akhirnya aku bisa menikmati tumbuh. Menjadi dewasa gak seserem yang aku bayangkan dulu. Pada akhirnya orang-orang juga selalu berusaha untuk terlihat normal, bisa diterima, dan bisa ditiru di muka semua orang. Padahal itu kan proses yang tidak menyenangkan.
Yasudah, itu aja sih. Terima kasih.
Waktu berlalu begitu cepat ya Don...
ReplyDeleteIya Kak, cepaaaat sekali. :']
ReplyDelete