Baumu lucu. Sesap, tapi keras. Tepat di antara kopi rebus dan candu bakar. Aku merindukanmu seperti kita pernah bertemu. Dan kamu akan menempelkan baumu di aula-aula kayu, sambil aku duduk di sini menonton termangu. Aku menarik napas, mencium bau tajam mirip opium yang jauh, menantimu melipat bekas-bekas di lenganku.
Sep 4, 2012
No comments:
Post a Comment