Sunday, March 7, 2021

Untung Kita Masih Bicara

 Aku benci berada di dekat orang yang sedang main video game, kecuali berada di dekat kamu.

Jatuh cinta padamu bukan sebuah keputusan seperti saat aku mencintai orang lain. Kita tidak bertukar ucapan manis atau gombal picisan, tapi aku selalu senang mendengarkan celoteh semangat tentang belanjaan bajumu atau gadis-gadis barumu. Tanpa kita sadari, kita menjadi orang yang paling berbeda, kita berubah paling jauh untuk satu sama lain: kau rela menahan diri untuk aku dan aku rela melepas diri untuk kamu.

Jatuh cinta padamu mudah, meski bersamamu susah. Tiba-tiba main dan berkunjung berubah menjadi pulang. Aku ingat saat matamu berbinar melihatku ketika kau pulang dan tidak ingat bahwa aku menunggumu di rumah. 

Kita manusia-manusia yang rusak dan ketakutan. Aku tahu amarahmu padaku adalah hasil rasa terancam dan amarahku padamu adalah hasil keraguan. Apa yang kita katakan pada satu sama lain sesungguhnya hanyalah apa yang kita takutkan tentang diri sendiri.

Aku tidak tahu apa yang membuat kamu begitu berbekas di benakku, tapi di hatiku tersisa kawah. Saban hari aku menangisi kita yang tidak terjadi, kita yang selalu terluka. Terkadang aku memikirkan apa jadinya kalau aku betul memilihmu dan tinggal denganmu. Aku tidak tahu apa yang aku rindukan darimu, tapi aku senang mati bosan susah tidur di sampingmu. Aku tidak tahu apa yang aku tangisi dari kita yang selalu bertengkar, tapi aku selalu tahu merasa koyak dan tidak ikhlas berpisah denganmu kala itu. Aku mau kamu. 


26 Des 2017

No comments:

Post a Comment