Tak kusangka,
kukira kita akan selalu berbodoh-ria seperti biasa.
Salah.
Seharusnya tidak kunamai permainan ini 'berbodoh-ria'
karena pada akhirnya kita harus kembali ke sekolah.
Belajar,
menjadi pintar.
Bukan menjadi anak bodoh,
seperti kita di waktu luang.
Main rebut dan kejar-kejaran,
petak umpet, dan lagi kejar-kejaran
Tak kusangka,
permainan berbodoh-ria sudah tidak ada
berakhir,
seperti permainan benteng,
dan petak umpet biasa
Tidak ada aku bodoh,
tidak ada kau bodoh.
Tidak ada lapangan,
tidak ada tawanan.
Ayo kita belajar matematika,
dan sedikit moral
agar tidak ditertawakan anak-anak jalanan,
yang masih bermain,
tidak dipisahkan rasa jijik dan benci
karena uang barang seribu rupiah
Dan juga belajarlah sedikit sosialia,
makan serealia,
agar kau tidak ditertawakan kawan-kawan
karena salah melihat dunia.
25-7-2009
with loathe,
Donna Nadira
kak dona pinter juga bikin puisi... lumayan puisinya
ReplyDeleteTenkyuu~
ReplyDeletesama2
ReplyDeletewah, blog nomer 300. :D
ReplyDeleteEXACTLY! Baru ngeliat waktu akan ngepost ke fishbuk, tapi waktu nulis gak sadar. Omigos, angka bulat XD
ReplyDeleteBagus :D
ReplyDeleteKeren-keren...
Ah, jadi tersandung.. Terima kasih...
ReplyDeletedibikin skrip drama bagus juga tuch don..
ReplyDeleteHahaha... Iya ya? ^^V
ReplyDeletekerenn... ;)
ReplyDeletekeren kak
ReplyDelete@yunda: tenkyu ^_^
ReplyDelete@fira: tenkyu ^_^