Soal kenapa aku memutuskan untuk memberi judul Sewu dan Rongewu pada sebuah puisi dan prosa liris, jangan tanya.
Sewu
Lihat, lihat.
Kau takkan bisa menembusku
dan aku akan meremukkanmu dengan mudah.
lihat, lihat aku.
dan aku akan menatap kau yang runtuh
lihat, kau jatuh
dan aku menari di ujung lain tebing.
Lihat, lihat aku hingga kita bertemu.
6-12-2011
Donna Nadira
Rongewu
Lihat? kau tidak percaya padaku. dia akan terus bermimpi buruk.
merasa dipanggil. Dikungkung delusi.
Aku akan mencabut kewarasannya
karena manusia selalu merusak apa yang ia cinta.
Dia akan muak dan berusaha menyerah pada suara-suara itu.
suara yang tidak pernah ada. Dia akan berlari, dan kembali,
dan berlari, dan kembali. Tuhanpun akan menjadi sosok yang terlalu jauh untuknya.
Dia hanya akan ingin dirinya kembali.
Lalu aku akan mendatangi dia yang begitu ingin keluar dari tempat di dalam kepalanya itu, dari kebingungan dan ketakutannya.
Dia lebih kalut daripada aku dengan tutur berantakan.
Di saat itu akan kucabut pagar berduri itu dari hatinya,
dan yang ia bisa lihat,
hanya aku, aku, aku.
6-12-2011
Donna Nadira
BAGUS!!!
ReplyDeletemakasih kak ;u;
ReplyDeletekayak mau bayar angkot don??hezHezhez
ReplyDeletebukan, kak TmT
ReplyDeleteSetali dua uang..
ReplyDeleteKetika sore menyajikan wicara
Malam menyajikan kepala
Ketahuilah
Bahwa fajar menghadirkan hati bersama sang mentari